Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka menguat di level Rp 14.098 per dolar, Rabu (13/1/2021). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah naik 0,23% dari penutupan Selasa (12/1/2021), yakni Rp 14.130 per dolar AS. Meski demikian, Presiden Komisaris HFX International Berjangka Sutopo Widodo memperkirakan, tren pelemahan rupiah kemungkinan besar akan berlanjut.
Diperkirakan, rupiah akan diperdagangkan pada kisaran Rp 14.100 per dolar AS Rp 14.300 per dolar AS. Menurut dia, penguatan dolar AS masih akan jadi sentimen yang menekan pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini. “Kenaikan dolar AS tidak terlepas dari imbal hasil obligasi dolar AS yang masih dalam tren kenaikan. Di satu sisi, kekhawatiran penyebaran virus corona dan ketidakpastian politik di AS juga masih jadi sentimen yang menguntungkan dolar AS. Dus rupiah masih akan cenderung tertekan,” kata Sutopo kepada , Selasa (12/1/2021).
Sementara ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail juga meyakini rupiah kembali akan melemah. Menurutnya, kabar yang melaporkan defisit APBN AS hingga US$ 2,3 triliun telah membuat kebutuhan akan dolar AS terus naik. Adapun di Indonesia, Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada Rp 14.115 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini. Untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.048 per dolar AS. Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dolar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini.
Lantas, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar AS di 5 bank besar? Jual: Rp 14.115 Beli: Rp 14.085
Jual: Rp 14.133 Beli: Rp 14.103 Jual: Rp 14.165
Beli: Rp 14.065 Jual: Rp 14.196 Beli: Rp 14.011
Jual: Rp 14.210 Beli: Rp 13.020 13 Januari 2021: Rp 14.109
12 Januari 2021: Rp 14.231 11 Januari 2021: Rp 14.155 Januari 2021: Rp 14.058
Januari 2021: Rp 13.936 Januari 2021: Rp 13.926 Januari 2021: Rp 13.945
Januari 2021: Rp 13.903 30 Desember 2020: Rp 14.105 29 Desember 2020: Rp 14.169